Laman

Senin, 24 November 2014

MENDULANG EMAS DI TENGAH RAWA



Mengembangkan Potensi Tambak Udang Intensif di Desa Gelap Kecamatan Laren.

Desa Gelap Kecamatan Laren merupakan salah satu desa yang berada paling ujung barat berbatasan dengan Kabupaten Tuban. Sekilas desa ini jauh dari kota Kabupaten Lamongan, dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga. Namun, setelah sampai di Desa Gelap akan ditemui petak – petak tambak udang intensif yang membujur di tengah – tengah rawa. Hal ini akan membuat takjub mata memandang. Lahan minus yang dulunya rawa dengan satu kali siklus tanam padi dan kenaf. Sekarang beberapa orang sudah mulai mengembangkan budidaya udang sistem intensif.
                Berbekal ketekunan dari mencoba sesuatu yang baru Pak Mas’ud dan Pak Ali Fauzi (sekarang menjadi ketua kelompok) akhirnya berhasil mengembangkan budidaya udang vannamei intensif dengan salinitas rendah. Saat ini ada 6 orang yang melakukan budidaya udang vannamei intensif disana. Akhirnya pada 18 maret 2013 di Desa Gelap Kecamatan Laren dibentuk Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) ROWO SUBUR. Pokdakan ini tidak hanya bergerak pada budidaya udang vannamei intensif tetapi juga untuk pembudidaya ikan di sawah tambak dan kolam pekarangan.
                Peran penyuluh perikanan memiliki arti sangat penting dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan bahkan sebagai fasilitator pengembangan kegiatan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan. Salah satu upaya yang dilakukan penyuluh perikanan adalah melakukan pendampingan usaha budidaya dalam satu siklus budidaya udang vannamei intensif. Setelah dirasa memiliki nilai potensi yang luar biasa, dalam 1 Ha lahan tambak mampu menghasilkan udang vannamei 5 – 6 ton dengan size 80 – 90 ekor/kg. Maka, perlu adanya pendampingan tindak lanjut berupa usulan program pengembangan budidaya udang vannamei intensif.
                Respon positif diberikan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan dengan hadir secara langsung Bapak Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan, Ir. Suyatmoko, MMA beserta Kepala Bidang Budidaya  Perikanan, Ir. Tri Wahyudi, MMA di lokasi Desa Gelap Kecamatan Laren pada saat panen. Beliau secara pribadi sangat mengapresiasi usaha budidaya udang vannamei intensif di lahan minus seperti rawa. Menurut beliau, budidaya seperti  ini yang perlu dikembangkan mengingat lahan yang minus dan mampu menyerap tenaga kerja serta meningkatan taraf ekonomi masyarakat desa setempat.

             Pesan ini yang kemudian ditangkap penyuluh perikanan wilayah Kecamatan Laren, Awang R. Okrista, S.Pi sebagai peluang untuk melakukan fasilitasi pengajuan program pengembangan agar potensi yang sudah ada bisa berjalan optimal. Akhirnya ada tahun 2014 melalui pengajuan program Demonstration Farm (Demfarm) Budidaya Udang Vannamei Intensif bisa disetujui untuk dilaksanakan. Berbekal awal dari kegigihan Pokdakan ROWO SUBUR yang dimotori ketua dan sekertaris kelompok, pelaksanaan program Demonstration Farm (Demfarm) Budidaya Udang Vannamei Intensif  berjalan sangat baik dan dirasa cukup berhasil.
                Pelaksanaan program Demonstration Farm (Demfarm) Budidaya Udang Vannamei Intensif yang dimulai dari bulan 31 Mei – 16 Agustus 2014 yang berada di tambak milik bapak Ali Fauzi (ketua). Budidaya udang vannamei intensif tersebut mampu menghasilkan udang sebagai berikut :
Umur (Hari)
79 Hari (16 Agustus 2014)
Sampling size ekor/Kg
102 ekor/Kg
Total Pakan (Kg)
7.356 Kg
Luas tambak
8.155 m2
Total hasil udang (panen)
5.065 Kg
SR (%)
= 516.630 / 300.000 = 86,10 %
FCR
= 7.356 / 5.065 = 1,45

Namun, sebenarnya apabila tanpa ada kendala berak putih (white feces deases/WFD) potensi panen udang vannamei bisa mencapai 7 ton. Pencapaian hasil seperti ini tidak lepas dari peran penyuluh perikanan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan dan pihak peneliti dari BBBAP Jepara yang asli orang Lamongan, yakni Ir. Supito, Msi. Selama budidaya pendampingan sangat intens diberikan, baik secara pertemuan langsung maupun dengan telephone. Bahkan bapak Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan tidak segan – segan turun langsung ke lokasi untuk melihat perkembangan budidaya udang vannamei.

                Kendala berak putih (white feces deases/WFD) terindikasi awal pada kondisi kalitas air terutama pH yang di atas 8. Hal ini menurut Ir. Supito, Msi sebagai pemicu awal munculnya BGA (Blue Green Algae) dan bakteri Vibrio yang melebihi kondisi normal. Sehingga perlu kontrol kualitas air secara rutin dan berkala serta dilakukan pencatatan. Kondisi normal untuk pH tambak udang vannamei kisaran 7 – 8. Apabila di bawah nilai 7 perlu aplikasi kapur dan pada nilai di atas 8 maka perlu penambahan molase (carbon). Ini merupakan cara sederhana dalam pengendalian pH air tambak udang intensif.
                Banyak sekali manfaat dari adanya program Demonstration Farm (Demfarm) Budidaya Udang Vannamei Intensif ini. Antara lain : a). Transfer knowledge bagi pembudidaya sangat efektif, b). Daerah sekitar mulai banyak yang mengaplikasi teknologi terbaru, c). Pembukaan lahan tambak baru dari lahan bonorowo sekitar, d). Petak tambak di design dengan luasan kecil untuk memudahkan pengelolaan. 

                    Semoga dari hal kecil kita untuk saling silaturahmi bisa memberikan manfaat yang besar satu dengan yang lainnya, membuka pintu rejekiNYA dan memperpanjang umur. Aamiin...

3 komentar:

  1. Semoga desa gelap selalu bumihnya ada berkahnya amin

    BalasHapus
  2. Casinos Online with Free Spins Bonus
    Casino 원벳 먹튀 Online Review 2021 - 해외 사이트 ✓ 100% Up To €/$100 토토 사이트 홍보 + 200 Free Spins on the latest Online 원피스 바카라 Casino Games from Microgaming. 축구 중계 해외 사이트 유니 88 Claim a 100% bonus up to €/$100 + 200

    BalasHapus